Biasanya sebelum berolahraga, kita diharuskan melakukan pemanasan terlebih dahulu agar terhindar dari cedera ataupun kram. Namun, yang biasanya sering terjadi akibat tidak melakukan pemanasan ialah kram otot.
Biasanya kram otot terjadi karena dehidrasi dan elektrolit tubuh tidak seimbang, yang menjadi faktor utamanya. Ketika kita berolahraga, tubuh kita akan kehilangan banyak cairan yang bila tidak diganti akan terjadi dehidrasi dan kekurangan elektrolit. That’s why kalau selama olahraga kita jarang minum, tidak jarang kram dapat terjadi.
Seperti yang dijelaskan oleh dr. Angga Maulana Ibrahim di Hello Sehat, kram otot adalah sebuah kondisi yang pernah dialami oleh hampir semua orang. Saat kita menggunakan otot yang bisa kita kontrol seperti otot lengan dan kaki, otot akan melakukan kontraksi dan relaksasi bergantian.
Kram biasanya tidak hanya terjadi saat sedang berolahraga, tapi juga setelah olahraga. Meskipun bukan sebuah kondisi yang berbahaya, kram otot dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Paling sering, kram otot terjadi karena penggunaan otot yang berlebihan atau berada di posisi tertentu dalam waktu yang berlebihan. Selain itu juga dapat disebabkan adanya saraf yang terjepit atau aliran darah ke otot yang berkurang.
Agar Anda tidak mengalami kram otot ketika berolahraga, dr. Angga menyarankan kita agar melakukan pencegahan seperti berikut:
- Melakukan peregangan dan pemanasan sebelum dan sesudah berolahraga. Peregangan otot dapat membuat otot lebih fleksibel, sehingga lebih sulit terjadi kram.
- Minum banyak air atau cairan. Kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tapi umumnya tubuh kehilangan 0,4-1,8 liter air untuk setiap 1 jam berolahraga.
- Minum cairan atau makan makanan yang mengandung banyak elektrolit, sebelum dan sesudah berolahraga.
- Hindari melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang berlebih ketika cuaca sedang panas.