Lukisan Air Mancar karya Srihadi Soedarsono. Dok. Haris Firdaus.

Gubernur Jakarta Ali Sadikin gusar oleh sebuah lukisan yang terpajang di Paviliun Khusus DKI Jakarta Taman Mini Indonesia pada 1975. Lukisan berjudul “Air Mancar” yang menggambarkan wujud Jakarta sebagai Ibu Kota itu dicoret-coretnya.

“Sontoloyo! Apa ini reklame barang-barang Jepang ?” tulis Ali Sadikin disertai tanda tangan di atas kanvas.

Kejadian itu lantas menggegerkan perupa, khususnya bagi Srihadi Soedarsono selaku pelukis “Air Mancar”. Untungnya Bang Ali mengakui perbuatannya salah dan lantas meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya.

Meski demikian, Srihadi kadung trauma dan semenjak peristiwa itu, dirinya mengurungkan diri untuk melukis yang bermuatan kritik sosial.

“Sejak kejadian Pak Ali Sadikin mencorat-coret lukisan itu, saya punya kesimpulan tidak ada gunanya kita mengkritik kekuasaan yang otoriter,” ujarnya, dalam sebuah wawancara di tahun 2012.

Lukisan fenomenal tersebut tidak pernah dijual dan tetap menjadi koleksi pribadi Srihadi.

42 tahun setelahnya, atau tepatnya pada 2017. Lukisan Srihadi bisa dilihat secara dekat di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta dalam acara pameran bertajuk “Menyingkap Ja(Ya)karta”.

Tidak hanya menampilkan “Air Mancar”, Srihadi juga menampilkan lukisan “Jayakarta” (1975) dan yang teranyar “From Jayakarta to the Glorious Maritime Nation”.

“Kota Jakarta adalah kota tua dan tumbuh berkembang sebagai kota metropolitan yang modern, sejajar dengan kosmopolitan dunia. Tiap warga negara Indonesia harus bangga terhadap ibu kotanya yang memiliki identitas nasional dan internasional,” ujar Srihadi pada Antara (27/8).

Pameran tersebut sudah berlangsung sejak Agustus dan akan berakhir pada 23 Oktober nanti.

Who is Apparat?

Semua Yang Perlu Diketahui Tentang Djakarta Warehouse Project 2017

Homeshake Akan Menyambangi Jakarta Pada Januari 2018!

Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Lukisan Yang Dicoret

Photo Gallery: Magnitude Hammersonic 2017

Photo Gallery: Yellow Claw X Moet & Chandon