Sumber gambar: TheIndianExpress
Piala Dunia 2018 mencapai babak semi final yang mempertemukan Prancis vs Belgia, dan Kroasia vs Inggris. Setelah menjadi kuburan bagi negara-negara unggulan juara seperti Jerman, Brazil, Argentina, Piala Dunia tahun ini menjadi panggung baru bagi para generasi emas.
Sebut saja Kroasia, tampil percaya diri sejak fase grup membuat laju Luka Modric cs begitu mulus dengan peroleh 9 poin. Keluar sebagai juara grup mendongkrak Kroasia untuk terus memainkan gaya permainan mereka yang menyerang. Meski mengalahkan Denmark dan Russia lewat drama adu pinalti yang tentunya bukan sebuah rencana, penampilan menyerang Kroasia merupakan gaya yang akan terus diambil mengingat lini tengah dan depan yang bertabur bintang seperti Rakitic, Mandzukic, dan Perisic. Menghadapi Inggris yang mengandalkan kolektivitas dan terampilnya memanfaatkan bola mati, Kroasia diyakini bakal menerapkan gaya bermain yang sama seperti menghadapi negara-negara sebelumnya.
Sumber gambar: FIFA
It’s Coming Home, semakin nyaring di mana-mana. Pencapaian ini membuat langkah Inggris semakin dekat untuk membawa trofi Piala Dunia pulang ke rumahnya. Mengalahkan Swedia dengan skor 2-0, kesempatan ini masih tetap hidup untuk dipercaya. Inggris telah mencetak 8 gol lewat situasi bola mati, hal yang sangat kontras pada Piala Dunia 2010 ketika mereka tidak dapat mencetak satu gol pun dari 72 kesempatan bola mati. Generasi Inggris tahun ini mungkin belum bisa disebut emas, mengingat usia-usia muda dan permainan di level klub yang belum terlalu mencolok, minimnya kehadiran nama bintang, Inggris dapat bermain lebih lepas dan tidak mengandalkan satu pemain.
Sumber gambar: Goal
Di pertandingan semi final lain yang akan mempertemukan Prancis vs Belgia, Henry, legenda sepak bola Prancis, rasanya dapat memainkan peran dalam sinetron berjudul Asisten Pelatih yang Tertukar. Lantaran Henry yang merupakan orang Prancis dan bahkan pernah menjuarai Piala Dunia 1998, kini berada di kubu Belgia sebagai asisten pelatih, dan akan menghadapi negaranya sendiri. Kemenangan dan kekalahan kini akan menyakiti Henry dengan cara yang berbeda.
Belgia yang baru saja mendepak Brazil, negara dengan 5 trofi Piala Dunia, menerima suntikan kepercayaan diri yang luar biasa. Dengan bertaburnya pemain bintang dari setiap lini, Belgia mampu memainkan permainan yang efektif dengan memanfaatkan kolektivitas. Situasi yang sama pun terjadi di kubu sang lawan, Prancis.
Memaksimalkan Defensive Winger sebagai sentral dari permainan, jembatan serta aliran bola dari belakang sampai ke depan menjadi salah satu kebiasaan Prancis yang sulit diantisipasi lawan sejauh ini. Ditambah kehadiran pemain-pemain cepat di lini depan, pemain belakang Belgia diprediksi akan terus diajak berlari dan berlari.
Berikut jadwal lengkap Semi final Piala Dunia 2018:

Bianca Andreescu Menjadi Juara Termuda di US Open 2019
Bianca Andreescu Menjadi Juara Termuda di US Open 2019
By: ali adam malik
Koleksi Lebaran Dari The Little Things She Needs
The Little Things She Needs menghadirkan koleksi bergaya simple and elegant yang tidak hanya tepat d...
By: Vinny Vindiani
Oppo Rilis Varian Warna Baru F9 Starry Purple
OPPO F9 Starry Purple hadir dalam varian RAM 4GB dan 6GB
By: Gilang Ramadhan