Kurang lebih sudah dua tahun berlalu setelah mengundurkan diri dari band indie SORE, Mondo Gascaro memulai jenjang baru dalam bermusik. Memilih bersolo karir, Mondo mulai tampil dengan merilis sebuah single berjudul Saturday Light. Lalu dilanjutkan dengan single b-side Komorebi awal 2015 silam.
Kedua single tersebut dirilis dalam format digital dan vinyl 7 inci, serta mendapatkan sambutan hangat dari para penikmat musik. Kedua lagu tersebut pun menjadi awal untuk album penuh solo pertamanya, RAJAKELANA, yang akhirnya resmi dirilis Jum’at (25/11), dalam format digital dan Desember mendatang dirilis dalam format fisik. Selain itu album ini sendiri dirilis di bawah label Ivy League Music.
Album ini sendiri digarap di tengah-tengah kesibukannya sepanjang 2015. Kata ‘Rajakelana’ sendiri dipilih Mondo karena memiliki makna ‘angin’, yang terinspirasi dari syair lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki dan dirasa mampu membalut jiwa album ini secara keseluruhan.
Ada sejumlah fakta dan cerita menarik di balik album solo perdana Mondo ini. Simak beberapa faktanya di sini.
Terdiri dari lagu berbahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan instrumental
Album ini sendiri berisikan 10 buah lagu dengan A Deacon’s Summer sebagai single pertama yang dirilis 20 Mei lalu. Album ini terdiri dari 4 lagu berbahasa Indonesia, 4 lagu berbahasa Inggris, dan 2 lagu instrumental.
Libatkan sejumlah musisi dan 10 studio
Untuk proses produksinya sendiri ternyata tidak hanya dilakukan di satu studio rekaman, tapi justru lebih dari 10 studio dan melibatkan sejumlah musisi untuk menggarap album ini sehingga menjadi sebuah album yang istimewa bagi Mondo.
Sebut saja ada Bonita Adi yang menemani dalam latar. Belum lagi Alexandria Deni, mantan vokalis the Monophones yang hadir dalam lagu Into the Clouds, Out of the Ocean. Kemudian ada solo saxophone tenor dari Jay Afrisando, Sartje (Aprilia Apsari) dari White Shoes and the Couples Company pun juga turut menyumbang suaranya di lagu Lamun Ombak, yang didaulat sebagai single kedua album ini. Tidak ketinggalan beberapa teman-temannya yang selalu menemaninya mulai dari Dimas A. Pradipta (drum), Petrus Bayu Prabowo (bass), Lafa Pratomo (gitar), dan Belanegara Abimanyu (perkusi).
Menghadirkan strings section
Kehadiran strings section, sesi pasukan tiup dan harmonisasi vokal latar dengan aransmen khas Mondo membalut lagu-lagu dalam album ini dengan nuansa sinematik. Eksplorasi Mondo dengan memasukkan instrumen gambang kulintang dan angklung towel pada beberapa lagu, serta alat musik petik asal Okinawa, Sanshin (seakan Mondo tak mau melupakan darah Jepangnya) pada lagu Butiran Angin, memberikan rasa Asia dan Eksotika pada album ini.
Album yang bercerita tentang hijrah
Album RAJAKELANA, dengan segala kekhasannya, dari mulai erotika, irama tropikal Brazil, pop Jepang, soft rock – AOR, Indonesiana, sampai pembagian harmonisasi ala Brian Wilson, merupakan ungkapan personal Mondo untuk mengapresiasi hidup dalam berbagai pusarannya. Baginya album ini adalah sebuah terobosan baru, di mana Mondo merayakan kehidupan barunya melewati semua batas yang tak terperikan sebelumnya.
RAJAKELANA adalah sebuah perjalanan selebrasi Mondo, cerita tentang eksplorasi, kebebasan, tentang hijrah, bagaikan perjalanan angin yang menempuh ribuan juta kilometer membawa pesan baik ini sampai jauh.
Track list album Mondo Gascaro, RAJAKELANA
01. Naked
02. Dan Bila…
03. Rainy Days on the Sidewalk
04. A Deacon’s Summer
05. Sanubari
06. Sturm und Drang (fur Ludwig Van)
07. Into the Clouds, Out of the Ocean
08. Oblivion, Oblivion!
09. Butiran Angin
10. Lamun Ombak
11. Nyender...