Anda mungkin mendengar nama produser/DJ Aydra lebih banyak ketika ia tampil bersama grup musik EDM bernama Midnight Quickie. Kini Aydra sedang fokus pada proyek solonya dan ia banyak eksplorasi.
Belum lama ini saya sempat mampir ke rumahnya di bilangan Blok M, Jakarta Selatan untuk berbincang seputar perkembangan proyek solonya tersebut. Pemilik nama Jaya Aydra ini juga sempat menceritakan awal-awal proyeknya ini dimulai beberapa waktu lalu di sebuah kantor di kawasan Kebon Jeruk awal 2016.
Secara garis besar, apa yang akan Anda baca ini adalah cerita tentang perkembangan karir solonya di luar grup yang membesarkan namanya sampai sekarang. Termasuk tentang single komersial pertamanya, Summer Bass yang dirilis 17 Juli lalu.
Hai Jaya, apa kabar? Maaf lahir batin. Lagi sibuk ya?
Halo, baik nih. Maaf lahir batin ya. Ya lumayan lah nih, lagi siapin kerjaan untuk acara kompetisi sebuah TV swasta.
Kelihatannya sibuk banget sih. Jadi apa yang lagi lo kerjakan sekarang?
Oke. Gue lagi ngerjain kerjaan gue kan buat acara TV itu. Di mana gue bekerja sama dengan salah satu solois cewek yang luar biasa hebat buat gue dan dia namanya Wizzy. Di acara kompetisi ini gue banyak bereksplorasi juga sih sama dia. By the way, menurut lo dengan Aydra terjun ke kompetisi ini gimana? Karena kan banyak yang bilang juga ‘Aydra kan udah melanglang buana ke sana ke mari, ngapain ikutan kompetisi itu’ atau semacamnya lah. Menurut lo gimana?
Hahaha… It’s good for you lah. Terus di luar acara TV itu, proyek solo Aydra lo ini sudah sampai mana Jay?
Hahaha… Iya nih. Mungkin untuk lebih jelasnya gue coba certain sedikit dari awal kali ya. Jadi Aydra ini adalah sebuah proyek dari seorang cowok yang juga personil dari grup musik EDM bernama Midnight Quickie. Di satu sisi, sebagai musisi, Aydra ini ingin mencoba keluar dari zona nyamannya, ingin lebih mengekplorasi musik lebih jauh lagi.
Gue memulai proyek Aydra ini satu tahun lalu. Sebenarnya gue bermusik udah lebih dari 16 tahun lalu ya. Ambisi gue di musik sebenarnya juga berasal dari passion gue yang sempat terkekang karena waktu itu gue sempet kerja di bank, kurang lebih setahun. Tapi gue berambisi untuk fokus di musik, bersama Midnight Quickie. Gue bilang sama bos gue kalo gue mau resign and I want to prove him I can be success in music.
Jadi setelah gue keluar dari bank, gue mulai manggung dengan Midnight Quickie bener-bener dari nol sama Rama dan Tamy. Jadi dari yang awalnya bener-bener nggak ada duit, sampai sedikit-sedikit menghasilkan, sampai akhirnya MQ bisa tampil di Djakarta Warehouse Project (DWP) dan tetap eksis sampai sekarang, gue bisa buktiin sama bos gue dan orang tua gue kalau musik bisa menghasilkan.By the way bos gue itu waktu itu dateng nonton gue tampil di DWP.
BACA JUGA: Producer/DJ Aydra Rilis Single Summer Bass
Ada hambatan lain waktu itu?
Sebenarnya waktu awal gue mutusin cabut dari kerja di bank, gue didiemin sama nyokab gue beberapa bulan. Bokap gue sih dukung banget. Tapi ya didiemin sama nyokab selama beberapa bulan itu gimana sih, nggak enak lah ya. Cuma sekarang beliau jadi orang yang paling support sama karir gue di musik.
Luar biasa…
Dan balik lagi nih ke Aydra. Jadi sebelum gue merilis Summer Bass, lagu aslinya itu berjudul Lazy Bass. Gue rilis di soundcloud gue dan dalam beberapa hari, ternyata udah ada lebih dari 4.000 interaksi, termasuk komentar. Kebanyakan itu bule-bule man. Itu emang idealis gue banget sih dan gue emang berambisi buat go international. Aamiin lah ya mudah-mudahan. Karena dalam single baru gue, Summer Bass ini gue pakai sound yang emang bule-bule akan suka, orang-orang di luar negeri sana akan suka.
Sampai saat ini gue bener-bener fokus sama proyek Aydra ini. Sampai gue ngurung diri di rumah, dikatain anti sosial lah sama temen-temen gue, gue juga harus jual Playstation 4 gue agar gue bisa fokus sama proyek gue ini. Karena gue anaknya gamer banget and I’m so addict to play a game. Sampai akhirnya gue bikin lagu Summer Bass, setidaknya proyek solo ini sudah kelihatan lah, bisa mendapat perhatian orang luar negeri.
Bagaimana sama Summer Bass? Seperti apa cerita di balik akhirnya lo memutuskan buat merilis single itu secara komersial?
Pertama sih ya karena single tersebut gue rilis secara free di Soundcloud gue. Karena respon yang positif dari banyak pihak, gue mengganti namanya jadi Summer Bass, karena kalau lo dengerin tuh kayak lagu ini enaknya didengerin di pantai. Pas banget juga gue ngerilisnya itu in summer kalau di luar negeri ya. And by the way you can catch Summer Bass in iTunes and other digital store bro.
Terus di video klip yang gue rilis untuk single gue ini, gue kebetulan bekerja sama dengan Jovanar VIsco, dia itu video maker yang keren banget dan karya-karyanya gue suka. Gue dan dia bikin video klipnya itu selama tiga hari di Bali, di sebuah desa gitu. Jadi ada modelnya juga di mana dia main skate dan surfing. Message-nya sih dari video ini pengen kasih lihat juga ke bule-bule di luar negeri kalau Indonesia itu alamnya bagus banget dan daerah Bali yang gue perlihatkan ini sawah-sawahnya itu ada di pedalaman gitu.
Dan, rencananya ya sih yang mudah-mudahan jalan, akan ada kerja sama juga dengan Visit Indonesia. Doakan saja bro.
Lo kan fokus banget sekarang untuk proyek solo lo bisa eksis di kancah internasional. Seberapa besar ambisi lo untuk bisa go international?
Tentu besar banget. Karena dari apa yang udah gue laluin itu juga sih. Gue suka musik dan gue senang dengan berkarya. Ya kayak yang lo udah tahu tadi, Summer Bass ini jadi salah satu pembuka jalan gue untuk bisa go international. Puas? Tentu aja gue belum puas, karena Aydra ini orangnya tidak mudah puas. Gue masih ingin berkarya dan bereksplorasi terus.
Terakhir, kira-kira apa sih tantangan terberat yang akan lo hadapi ke depannya?
Ketika gue dihadapkan dengan banyak pilihan. Di musik, gue sampai titik ini berkat adanya grup musik yang gue sayang banget dan nggak mungkin gue tinggalin, Midnight Quickie. Mulai dari acara-acara kecil, satu panggung ke panggung lain, sampai banyak festival, gue dan MQ itu udah ngelewatin banyak waktu bersama. Andaikan ada pilihan yang menawarkan sesuatu yang baik untuk solo gue, Aydra, itu akan jadi tantangan terberat gue nanti. Sayangnya gue belum tahu akan seperti apa dan mudah-mudahan kedua proyek ini bisa jalan beriringan. Doakan saja!