Ketika kita berbicara tentang Korea Selatan pasti yang terlintas pertama kali adalah musiknya, mulai dari BoyGroup hingga GirlGroup selalui menghiasi beberapa top chart musik di dunia. Misalnya saja seperti BTS, Blackpink, Twice dan beberapa musisi lainnya yang sudah memiliki banyak penggemar di Indonesia sekarang ini.

Tetapi kini kita tidak berbicara tentang musik dari Korea Selatan, kini kita akan berbicara tentang perkembangan film yang kini sudah menjajal beberapa pasar dunia dan salah satunya adalah Indonesia.

Sebut saja perusahaan besar sekelas CJ E&M yang berada di bawah naungan CJ Groups adalah salah satu yang harus bersabar menjajal pasar baru di Luar Korea Selatan. Seperti yang di lansir oleh CNN Indonesia, Jerry Ko, selaku kepala bisnis film Internasional CJ E&M mengatakan timnya masih harus menghadapi tantangan tiap kali ingin masuk ke pasar baru atau negara asing.

“ketika masuk ke kawasan baru, sebagai perusahaan asing, kami menbutuhkan waktu dan usaha untuk benar-benar mengerti budaya masing-masing pasar termasuk kebutuhan yang belum tersentuh.” Ujar Jerry Ko.

Dirinya mengatakan pada dasarnya CJ E&M ingin mengombinasi budaya Korea dengan budaya dari setiap pasar. Namun, Jerry menyadari hal itu tak mudah saat dilaksanakan. Kesulitan dirasakan ketika harus mengidentifikasi jenis konten atau kekayaan intelektual yang bakal diterima di negara tujuan. Bukan hanya itu, mereka juga harus menetukan elemen budaya yang bisa menarik perhatian penonton lokal.

Saat ini CJ Group menaungi sejumlah perusahaan, salah satunya adalah CGV Cinemas. Di Indonesia sendiri, CGV Cinemas memiliki sekitar 50 bioskop dengan 314 layar yang tersebar di 23 kota dan 11 provinsi. Selain itu, CJ E&M juga terlibat dalam produksi sejumlah film Indonesia seperti ‘Sunyi’, ‘Bebas’ dan ‘Perempuan Tanah Jahanam’.

Source: CNN Indonesia