Ini dia pemilik suara menggelegar di lagu Gavan, Sharivan, Jiraiya, bahkan Jiban, Akira Kushida (Foto oleh Ramadan Tobing)

Masih hangat di memori kita Indonesia Comic Con 2016 lalu yang digelar di Hall A dan B Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta 1-2 Oktober. Dalam pop culture event terbesar di Indonesia tersebut, HangOut sempat mengobrol santai dengan salah satu guest-nya, Akira Kushida.

Siapa sih dia?

Kalau Anda familiar dengan lirik ini, “Wakacau… Wakacau… Penonton…” dari parodi lagu Gaban atau aslinya berjudul Uchuu Keiji Gavan, nah, pria yang ingin disapa Kushi ini lah penyanyi asli opening song serial tokusatsu legendaris dari Jepang, si Gavan itu.

Penyanyi 67 tahun ini memang terlihat gahar dan tegas di atas panggung, sampai segan orang melihatnya saat ia tampil menyanyikan lagu-lagu hitsnya dari beberapa serial tokusatsu, termasuk dari Sharivan, Jiban, Jiraiya, dan Gavan itu sendiri. Tapi ketika bertemu dengannya langsung face-to-face, di hari kedua, Minggu (2/10) lalu, ternyata beliau orangnya ramah dan murah senyum.

Simak deh obrolan santai kami dengan beliau:

Kushi, apa tanggapan Anda saat pertama kali berkunjung ke Jakarta? Selain macet ya…

Hmmm… Yang jelas, tanggapan pertama saya ke Jakarta ini kotanya sangat indah. Gedungnya tinggi-tinggi dan eksotik, tidak seperti di Jepang. Di sini banyak gedung yang bentuknya bagus dan tidak kaku. Di Jepang sendiri nggak ada gedung yang seperti itu, jadi saya kaget ketika baru sampai di sini.

Lagu-lagunya kan banyak, feel dan temponya berbeda-beda. Apalagi usia sudah tidak lagi muda, bagaimana menyiasatinya?

Ya, lagu saya memang, meskipun berbeda-beda. Ada yang slow, melow, dan ada juga yang punya tempo cepat, saya tetap menyanyikannya dengan feel yang sama. Sebelum perform, tentu saya sudah terlebih dahulu melatih otot dan badan saya agar tampil prima di atas panggung.

Menurut Anda, Kushi, perkembangan musik di Jepang sekarang ini seperti apa?

Lebih berisik ya. Saya suka dengan perkembangan tersebut, karena lebih berisik itu. Tapi sayang yang saya nggak suka adalah isinya, karena isinya kurang memiliki makna. Lagu-lagu jaman dulu, meskipun tidak seberisik sekarang, memiliki isi yang berbobot.

Kalau bicara soal lagu-lagu hero, lagu-lagunya lebih memiliki isi, ketimbang sekarang. Dan jaman sekarang jelas sekali para penyanyinya yang laki-laki tidak segarang dulu, sekarang lebih banyak yang berdandan atau bergaya kawaii.

BACA JUGA:

Puncak nostalgia ketika melihat Gavan, Sharivan, dan penyanyi satu panggung (Foto oleh Satria Perdana)

Bagaimana cara Anda menjaga suara di usia yang sudah tidak muda lagi?

Suara bukan dijaga, tapi dilatih. Kalau dijaga saja ya kurang. Jadi harus latihan.

Momen terbaik selama berkarir sebagai musisi apa sih?

Momen terbaik atau the best of the best kayaknya nggak ada. Tapi, setiap kali bertemu dengan fans saya, di mana pun itu selalu jadi momen terbaik.

Planning selama lima tahun ke depan apa nih?

5 tahun ke depan ya? Hmmm… Nggak perlu sampai lima tahun, tiga tahunn ke depan di usia 50 tahun karir saya sebagai penyanyi, saya akan meluncurkan debut album saya. Doakan saja ya.

Terakhir, ngomong-ngomong andaikan Anda nggak menjadi penyanyi, mau jadi apa?

Kalau nggak jadi penyanyi saya ingin jadi pembalap, tapi pembalap motor-motor besar seperti Harley Davidson atau road race gitu. Tapi di Jepang ya, kalau di Indonesia nggak deh. Takut saya dan macet juga.

Save The Date! Ed Sheeran Gelar Konser di Jakarta Bulan November Ini, Lho!

Liam Gallagher Gelar Konser di Indonesia Untuk Pertama Kalinya

Banks Jakarta Live Concert 2017

Photo Gallery: Magnitude Hammersonic 2017

Photo Gallery: Yellow Claw X Moet & Chandon

Photo Gallery: Belvedere Playground The Debut