Entertainment Film & TV
Review: Di 2017, Dave Chappelle Masih Menjadi Komedian Terbaik di Dunia

By Haetam Attamimy

Published on: 2021/01/11 15:15

"Ladies and gentlemen, man the fuck up, or you’re not gonna make it to the end of the show."


Tidak ada komedian yang bisa menyimpulkan semua yang terjadi di dunia pop-culture dalam waktu yang singkat namun padat kecuali Dave Chappelle. Di awal 2017, Netflix yang telah memberikan banyak sajian menarik mengumumkan kembalinya Chappelle dengan dua stand-up specials setelah komedian yang banyak dihormati para pelaku di dunia showbiz ini menghilang selama lebih dari 10 tahun. Menghilangnya Chappelle adalah sebuah misteri, dan masih menjadi misteri, walaupun ia sempat sedikit menjelaskan dalam bit di salah satu special-nya bahwa ia menjauhi tawaran uang sebesar $50juta begitu saja sebelum ia menghilang. Namun bagi mereka, atau sebagian besar orang, yang menggemari sentilan-sentilan Chappelle, misteri ini tidak begitu penting dan kembalinya sang maestro dunia komedi ini patut dirayakan.

Dalam waktu setahun, Chappelle merilis empat stand-up specials bersama Netflix. Periode pertama adalah “The Age of Spin”, dimainkan di Hollywood Palladium yang menjadi show pertama Chappelle di Los Angeles setelah 10 tahun absen. Show kedua dalam periode rilis pertama tersebut berjudul “Deep in the Heart of Texas”, yang dimainkan di Austin City Limits. Periode kedua dirilis pada New Year’s Eve 2017 dan diberi judul “Equanimity” dan “The Bird Revelation”. Tentu saja, feel dari rilisan periode pertama dan kedua cukup berbeda.

The Age of Spin dan Deep in the Heart of Texas


Dalam The Age of Spin, Chappelle menyentil beberapa hal yang kala itu sedang panas, dan juga berbicara tentang beberapa pahlawannya. Salah satunya adalah cerita tentang pertemuannya dengan OJ Simpson yang terbagi menjadi empat bagian. Chappelle mengakui bahwa pertemuannya dengan OJ atau yang disebut olehnya sebagai “Mr. Juice” terjadi pada titik-titik penting dalam hidupnya.

Chappelle juga berbicara tentang Bill Cosby dan menyampaikan bahwa meskipun apa yang dilakukan Cosby merupakan hal yang disayangkan, Chappelle tidak akan melupakan banyaknya jasa Cosby pada kalangan kulit hitam di Amerika dan seluruh dunia.

Di beberapa bagian awal, Chappelle juga menyiratkan bahwa ia cukup tersiksa melihat beberapa komedian yang melakukan apa yang pernah dilakukan Chappelle lebih dari satu dekade yang lalu. Chappelle menutup The Age of Spin dengan sangat baik, yaitu dengan mengundang A Tribe Called Quest sebagai tribute bagi Phife Dawg yang meninggal dunia pada 2016. 

Sementara di Deep in the Heart of Texas, Chappelle terlihat lebih santai setelah membuka penampilannya dengan kasus pelemparan pisang terhadap dirinya yang terjadi di negara bagian tersebut. Bagi yang tidak tahan dengan candaan tentang kelamin dan seks, Deep in the Heart of Texas tidak akan menjadi tontonan yang lucu. Namun peringatan ini telah disampaikan oleh Morgan Freeman, yang menjadi narrator untuk intro dari stand up special ini: “This is Dave. He makes dirty jokes for a living.” Deep in the Heart of Texas berisi banyak konten tentang ras, pussy jokes, serta skandal para selebriti.

Dari segi materi, The Age of Spin terasa lebih matang dan solid. Namun Deep in the Heart of Texas, seperti yang telah disebutkan, memang lebih santai. Jika dengan kedua stand-up specials ini kembalinya Chappelle sangat dipuja, periode kedua perilisan specials-nya di Netflix mengundang kontroversi yang membuat banyak media sedikit sensitif dengan topik yang dibahasnya.

Equanimity dan The Bird Revelation

Melalui rilisan periode kedua di tahun 2017 ini, Chappelle banyak berbicara tentang hal-hal yang lebih serius. Salah satunya adalah tentang presiden Donald Trump dan pemilu presiden di Amerika Serikat, topik yang telah dibahasnya lebih dahulu dalam monolog Saturday Night Live pada bulan November kemarin.


Chappelle juga membahas tentang masalah yang dihadapinya dengan salah satu fansnya dari komunitas transgender, yang mengirim surat dan menyatakan bahwa jokes Chapelle tentang transgender membuatnya tidak nyaman. Balasan Chappelle dalam Equaminity atas tuduhan bahwa sang komedian membuat komunitas transgender tersinggung lantas menjadi bahasan yang diperbincangkan di banyak media.

Bit menarik lainnya dalam Equaminity adalah sebuah history lesson tentang seorang anak bernama Emmett Till, yang pembunuhannya menjadi salah satu landmark penting dalam usaha kaum African American demi mendapat kesetaraan di Amerika Serikat yang hingga detik ini masih diperjuangkan.

The Bird Revelation adalah special yang lebih intim karena direkam di venue kecil bernama Comedy Store. Masih belum mau mengungkapkan tentang alasan pelarian dirinya dari Hollywood selama lebih dari satu dekade, Chappelle melakukan fabrikasi cerita tentang dirinya melalui buku berjudul “Pimp: The Story of My Life” karangan Iceberg Slim. Cerita ini disampaikan dengan sangat brilian oleh Chappelle dari awal hingga akhir dan membuat banyak orang semakin sadar bahwa dunia showbiz adalah dunia yang kejam.

Chappelle kembali mengundang kontroversi ketika membahas tentang kasus pelecehan seksual yang sedang banyak terungkap di Hollywood. Ia membahas Kevin Spacey, Harvey Weinstein, dan tentu saja komedian Louis CK. Sayangnya, komentar Chappelle tentang korban Louis CK langsung menyulut emosi beberapa pihak. Namun tidak sedikit yang membela Chappelle dengan membela esensi komedi, tempat bagi semua topik yang bahkan paling tidak nyaman sekalipun bisa dibahas dengan bebas dan diakhiri dengan gelak tawa.


Di tengah huru-hara yang terjadi secara brutal di tahun 2017, kembalinya Chappelle adalah oasis yang menyegarkan. Hanya dengan empat stand-up specials dalam satu tahun, Dave Chappelle, sekali lagi, mengukuhkan statusnya sebagai komedian paling cerdas yang dibutuhkan banyak orang.

Bagikan Artikel
Artikel Terkait

The Florida Project Adalah Percikan Kebahagiaan Dalam Kemisk...

Kesederhanaan The Florida Project adalah hal yang membuat film ini menjadi salah satu film terbaik d...

By: Haetam Attamimy

Baca selengkapnya

Trailer Super Keren Dari Solo: A Star Wars Story

Setelah trailer pertama yang mengecewakan, LucasFilm akhirnya merilis trailer Solo: A Star Wars Stor...

By: Kevin

Baca selengkapnya

Depresi Artistik Ciptaan Black Mirror

The future is a manufactured coziness that lacks human touch.

By: Haetam Attamimy

Baca selengkapnya
Loading…