Sejak awal, gambaran tentang apa yang akan terjadi dalam keseluruhan plot di film Lady Bird sudah terpampang jelas; hubungan anak dan ibu yang berantakan karena perbedaan pendapat, usaha seorang perempuan muda demi meraih kebebasan mutlak. Namun karena peran Greta Gerwig di balik layar sebagai sutradara dan penulis film ini, letupan-letupan kejutan penuh emosi dalam Lady Bird masih tersisa banyak hingga film ini berakhir. Dan perlu diingat bahwa ini adalah debut bagi Gerwig sebagai seorang sutradara.

Berfokus pada Christine McPherson (Saoirse Ronan) yang tidak puas dengan namanya sendiri dan memutuskan untuk memanggil dirinya Lady Bird, problematika pertama tentang nama pemberian orang tua tersebut sudah memunculkan intrigue. Kerasnya karakter Lady Bird juga menjadikan hubungannya dengan sang ibu, Marion (Laurie Metcalf) menjadi tidak harmonis walaupun jelas mereka saling menyayangi.

Lady Bird juga memiliki polemik tersendiri dengan persahabatannya dengan Julie (Beanie Feldstein) karena sempat berseteru setelah memutuskan untuk bergaul dengan anak-anak sekolah tajir yang lebih populer. Dan tentu saja, ia tidak seberuntung itu dalam urusan percintaan yang melibatkan dua bocah pencari jati diri, Dany (Lucas Hedges) dan Kyle (Timothée Chalamet).

Lady Bird adalah film romantis yang nyata tentang hubungan seorang feminis muda pada semua orang, terutama keluarga dan teman-temannya. Hangat dan mudah dicerna namun penuh pesan, tidak heran jika Lady Bird meraup banyak nominasi dalam ajang penghargaan Academy Awards termasuk kategori Best Picture.