Penyanyi sekaligus penulis lagu, Dhira Bongs mungkin awalnya tidak pernah menyangka akan tampil di Jepang. Hingga akhirnya dirinya didaulat untuk menghibur penonton di Kyoto Sound Expo 2017.

Langkah gadis asal Bandung tersebut untuk bisa ke Jepang cukup tidak disangka-sangka. Awalnya seorang trumpetist band Quruli bernama Fan Fan mendengar lalu jatuh cinta pada lagu “Puncak Pohon Bandung” yang Dhira nyanyikan. Sebuah lagu bernuansa Sunda yang khas. Manager Quruli, Nao, yang juga penyelenggara Kyoto Music Expo tertarik dengan Dhira dan mengajaknya untuk menjadi salah satu pengisi acara.

Dhira Bongs akan tampil pada 23 September dan berbagi panggung dengan 9 penampil lainnya. Dihelat di Kyoto Umekoji Park Lawn Square, acara ini borkonsep memainkan 7 penampil yang diiringi oleh sebuah big band/orchestra bernama Kyoto Sound Expo Philharmonic Orchestra serta 2 aksi solo oleh Tomi Lebrero asal Argentina dan tentu saja Dhira Bongs.

Selain akan tampil di Kyoto Music Expo 2017, Dhira Bongs akan lebih dulu mengadakan konser mini bertajuk Open Suitcase Journey. Dibantu oleh Daichi (Goodluck Heiwa) dan kawan-kawan serta Andika (Substore) akhirnya Dhira Bongs berhasil untuk bertandang ke 3 venue di kota lainnya bersama penampil dari musisi lokal. 17 September di Substore Tokyo, 20 September di K.D. Japon Nagoya, dan 21 September di Musica Japonica Osaka.

Bukan hanya sekedar tampil di 4 venue tersebut, Dhira Bongs juga akan membuat karya berupa lagu dan video yang bertemakan tentang self-esteem mengingat Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Hal ini dilatarbelakangi oleh rasa keputusasaan yang pernah menghinggapi Dhira Bongs dan juga teman-teman musisi saat merasakan ketidakberdayaan menghadapi persaingan di dunia musik tanah air. Namun mereka memilih untuk terus memperjuangkan apa yang mereka percaya. Dengan lagu dan video tersebut Dhira Bongs berharap agar rendahnya kepercayaan diri dan tingkat stress yang tinggi yang berakibat pada aksi bunuh diri berangsur mereda melalui paparan vibrasi positif.

Kyoto Music Expo sendiri adalah pagelaran musik kawakan yang sudah terselenggara selama 10 tahun. Tahun ini menjejaki angka ke-11.

Pameran Seni Tunggal Agus Kama Loedin “Trans-Forms #3”

ONE Championship Kembali ke Jakarta

WE THE FEST 2017 Siap Ramaikan Jakarta Agustus Nanti!

Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Lukisan Yang Dicoret

Photo Gallery: Magnitude Hammersonic 2017

Photo Gallery: Yellow Claw X Moet & Chandon