Salah satu koleksi Ican Harem. (Foto: official)

Nama Ican Harem sudah tidak lagi asing sepertinya untuk para fashionista ala street wear gitu. Berkat kepiawaian Ican menggoreskan tinta di atas material jaket, membuat namanya membumbung tinggi dan berkesempatan menggelar pameran, salah satunya di Artotel Bali belum lama ini.

Kala itu saat Ican sedang kusut, tim HangOut malah cuek untuk menanyakan seputar aktivitas nyeni nya itu. Yang akhirnya di jawab Ican walau dirinya mengaku seminggu ini merasa terganggu dengan social anxiety, gizi buruk, dan ehmmmmm. Maaf, untuk yang terakhir itu dirahasiakan. 🙂

Gua pengen tau dong, cerita dibalik kebiasaan lo “nyoret-nyoret” jaket gitu. Gimana sih awalnya ?
Di dasarkan kebutuhan personal, membutuhkan sandang primer yang mewakili diri sendiri di dasari estetika aneh yang ga mumpuni.

Ada cat khususkah yang lo gunakan untuk painting on the jacket ?
Ga ada. Soalnya bikin sendiri.

Misalkan ada yang mau beli jaket coretcoret lo. Mereka bisa kustom sendiri atau lo juga punya yang ready stock dan mereka tinggal pilih aja ?
Ada yang kau tinggal pilih pilih dan gunakan semampu mental. Ready stock cuma di studio saja.

Ican Harem tampil dengan koleksi pribadinya. (foto: official)

Semua jenis bahan bisa di coret-coret ? atau Cuma bahan tertentu aja yang bisa ?
Bahan yang di jauhi seperti bahan bahan yang ga nyerap air, semacam besi, plastik, dan paracute.

Kendala apa yang biasa lo temukan ketika mau mulai coret-coret ?
Ide yang mentok. Musik yang tak mewakili diri. Hangover. Dan permintaan klient yang sangat standar. Contoh: ‘bro gambarin logo agent of sheeld’ atau apalah itu yang ketika prosesnya saya pasti teriak teriak faaaaaaakkkk.

Untuk budgetnya sendiri, kisaran berapa Can harga peritemnya ?
870- 420-666-980-1300-2300. Sekitaran nomor nomor yang mewaikili saya

Tapi style jaket coret kayak gini tuh, di Indonesia udah ada atau belom sih ? atau lo sendiri justru yang pertama ?
Skena street punk adalah pelaku pertama dengan kasat mata yang saya rekam dalam memori .

Waktu saya masih mengenyam pendidikan bangku sekolah dengan sadar saya perhatikan jaket kulit dengan tulisan DEWAN DJENDRAL di torehkan dengan cat minyak di pergulatan pogo dan moshpit di salah satu gigs campursari underground di MEDAN. Selagi mengagumi dengan telak dan tepat empunya sang pemilik jaket melakukan stagediving dan berhasil meletakan lututnya di muka saya.

(Foto: official)

Dalam satu coretan di jaket. Prosesnya kreatifnya seperti apa sih ? Lo punya ritual khusus gak ?
Selagi mp3 meraung, lambung terisi, hairdryer berfungsi dan kuas kuas lancip sempurna. Saya akan bahagia bekerja dengan proses kreative, kadang kadang ritalin membantu tapi lebih sering internet dan smartphones serta buku buku pemberian teman banyak.membantu proses creative.

Sejauh ini coretan apa di jaket mana yang menurut lo sendiri paling memuaskan ?
Yang laku dan di beli orang memuaskan

Kalau gua perhatiin, karya-karya lo kan cult atau satanic gitu yaa. Serem2lah yaa. Lo emang suka dengan hal-hal yg berhubungan dengan itu ?
Karena saya anak pesantren taat waktu remaja belia. Setelahnya aku sadar suka hal-hal yang obscure seperti klenik. Klenik abakadbra.

Lu sendiri punya pengalaman seputar dua hal itu ?
Cuma ketindihan semata

Lo percaya kalau dukun itu beneran sakti ?
Hebatnya saya ga percaya.

Karya lo ini terbilang nyentrik yaa. Out of the box juga. Tapi mendapat respon yang bagus dari orang, gua liat followers ig lo banyak banget. Menurut lo sendiri, apa yang membuat karya lo ini bisa mendapatkan tempat di masyarakat ?
Karena berusaha tidak menempatkan karya saya di masarakat adiluhung prima.

Sejauh ini peminat karya lo datang dari mana aja Can ?
Dari segala penjuru. Banyaknya yang hidup di suatu wilayah yang sudah ada izin buka kopi starbucknya. Jauh dari masarakat glutenfree.

Apakah domisili lo yang sekarang stay di Bali, mempengaruhi perkembangan diri lo dalam memproduksi karya ?
Bali trigernya bagus karena isunya lebih global.

(foto: official)

Karya lo yg dominan nyeleneh, nakal, jalanan, kadang serem gitu. Apa bisa dijadikan acuan untuk mewakili personality Icanharem sendiri ?
Sinkronasi dengan karya adalah tujuannya. Setidaknya saya melihyanya seperti itu.

Ngomong-ngomong orangtua lo udah tau belom, kalau anaknya bikin karya yang serem-serem ? atau masih hiding dari mereka hehe ?
Mungkin tau tapi ga pernah di obrolin. Saya juga ga pernah cerita. Orang tua taunya saya melukis

Semua hal tentang art kayaknya lagi booming banget, banyak eventnya juga di beberapa kota besar. Kondisi kayak gini, membuat lo senang dan beruntung berada di level sebagai artist ?
Biasa saja. Kadang kadang event put artist as gimmick, not because they care.

(foto: official)

Terus bagaimana lo melihat antusiasme masyarakat saat ini yang apresiatif sekali soal art ?
Treat artist more than rappers please.

Kalau definisi artist menurut Icanharem sendiri, seperti apa ?
Membuat gagasan gagasan yang kiranya bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyrakat berbudaya adiluhung 1945.

Analogi apa yang paling tepat untuk menggambarkan karya coret2 lo di atas jaket ini ?
Pure analog primitive wear.

Tempat hangout yang ideal menurut lo itu kayak gimana Can ?
Yang memberikan free ladies drink dan ada warung masakan padang dmana mana.

  • Pingback: Ican Harem: Treat Artist More Than Rappers – Tanpa Titik()

Pameran Seni Tunggal Agus Kama Loedin “Trans-Forms #3”

ONE Championship Kembali ke Jakarta

WE THE FEST 2017 Siap Ramaikan Jakarta Agustus Nanti!

Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Lukisan Yang Dicoret

Photo Gallery: Magnitude Hammersonic 2017

Photo Gallery: Yellow Claw X Moet & Chandon