Ini dia komunitas Fightsaber Indonesia. Kalau Anda ingin menjadi Sith atau Jedi, bisa bergabung dengan komunitas ini. (Dokumentasi Fightsaber Indonesia)

Desember tahun ini menjadi bulan paling dinantikan para penggemar film Star Wars dan juga Anda yang mungkin sudah terlanjut menonton Star Wars Episode VII: The Force Awakens tahun lalu. Pasalnya film spin-off paling dinantikan, Rogue One: A Star Wars Story dirilis dan kini menjadi perbincangan di mana-mana, termasuk di tongkrongan Anda.

Setelah menonton Rogue One, Anda mungkin penasaran dan ingin mengoleksi segala hal berbau Star Wars, baik yang baru tahu filmnya maupun yang sudah mengikuti salah satu franchise terlaris sepanjang masa tersebut. Atau mungkin justru Anda malah ingin menjadi bagian dari franchise yang lahir dari tangan George Lucas tersebut dengan menjadi salah satu sosok ikoniknya, Sith ataupun Jedi.

Bagi Anda yang setelah menonton Rogue One malah rindu dengan pertarungan ligthsaber dan ingin mencari komunitas yang aktif bermain lightsaber, perkenalkan Fightsaber Indonesia. Di komunitas ini Anda akan belajar performance koreografi bertarung ala Jedi dan Sith, dan Anda juga akan mendapatkan referensi untuk membuat replika lightsaber-nya. Menariknya, komunitas ini merupakan komunitas resmi yang diakui oleh Lucasfilm, selaku pembuat film Star Wars Saga, sama dengan 501st Legion.

“Tapi kan kalau 501st Legion itu fokus pada kostum ya, dengan standar detail segala macem dari Lucasfilm. Kalau Fightsaber, kami ini fokusnya ada pada koreografinya. Jadi gaya bertarung Jedi dan Sith yang ada di Fightsaber benar-benar diambil dari film dan Star Wars Universe,” ujar Syafiq, anggota Fightsaber yang mengaku ingin menjadi Sith, tapi beberapa kali malah disuruh jadi Jedi.

Fightsaber ini merupakan gabungan dari beberapa komunitas Star Wars serupa yang ada di beberapa negara ASEAN, seperti  Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Indonesia.

“Di Fightsaber kita bakal banyak mempelajari bagaimana memainkan lightsaber. Karena ada beberapa formasi untuk bertarung,” tutur Rieke, salah satu anggota paling senior di Fightsaber Indonesia.

“Di sini, kita selain belajar membuat form-nya, habis itu ada sparring-nya juga dan ada battle benerannya. Jadi nggak sekedar perform. Buat saya ini  menyenangkan. Karena rata-rata anak-anak di sini pada pengen nyoba battle pake lightsaber itu seperti apa sensasinya, seperti di film, hahaha…” timpal Syafiq.

Komunitas Fightsaber Indonesia biasanya tampil di acara pameran Pop Culture dan exhibition Star Wars. (Foto oleh Satria Perdana – 2015)

Fokus pada penampilan dan koreografi

Tidak punya kostum Star Wars? Bukan masalah kok! Bagi komunitas ini, urusan kostum adalah urutan kesekian.  Yang jauh lebih penting adalah kemampuan untuk meniru gerakan dan koreografi para Jedi dan Sith di Star Wars Universe. Dan itu bisa dilatih secara rutin, baik dengan memerhatikan film maupun ngumpul bareng komunitas ini. Karena lebih ringkas, komunitas ini cenderung lebih mudah dan otomatis lebih sering tampil, serta terekspos lebih banyak di tempat umum. Biasanya juga mereka sering tampil di beberapa acara pop culture kayak Indonesia Comic Con nih.

“Soalnya kita kan fokus pada koreografi kan. Jadi jelas kita lebih banyak perform dan nggak begitu fokus pada masalah kostum ya,” tutur Syafiq.

Tiap anggota saling bantu untuk bisa menjadi Jedi atau Sith

Meskipun tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membuat kostumnya, tapi untuk membuat lightsaber, Anda tetap harus mempersiapkan budget antara Rp 1,5 juta – Rp 5 jutaan.

“Meskipun cuma buat perform, tapi standar yang kami pakai adalah lightsaber untuk battle. Hilt (gagang lightsaber, RED.) – nya harus dari besi dan lasernya dari bahan carbonite yang keras, supaya kuat dan nggak gampang rusak kalau diadu. Jadi bisa dipakai lumayan lama,” tutur Syafiq.

“Bikin lightsaber yang bisa menyala saja itu Rp 1 jutaan sih. Tapi ada yang warnanya bisa ganti-ganti dan ada sound-nya, itu pake soundboard, bisa sampai Rp 5 jutaan,” timpal Edwin, salah satu anggota Fightsaber lainnya.

Tapi tenang saja, bila Anda belum ada budget-nya, setiap anggota di komunitas ini akan saling membantu satu sama lain dengan subsidi silang.

“Kalau ada yang mau gabung, tapi uangnya belum ada, kami bisa bantu. Kadang-kadang ada anggota yang mau minta tolong, pada lari ke saya tuh minta bantuin bikin kostum atau hal lainnya, hehehe…” tutur Rieke yang memilih warna ungu sebagai warna lightsabernya.

Basecamp di Patung Panahan Gelora Bung Karno Senayan

Komunitas satu ini bisa dibilang komunitas yang tidak pakai ribet sama sekali. Misalkan Anda atau ada fans Star Wars mau bergabung dengankomunitas Fightsaber Indonesia ini, Anda tinggal ikut latihannya saja yang biasa digelar di dekat Patung Panahan Gelora Bung Karno atau di dekat lapangan Baseball utama.

“Ikut latihan aja! Nanti bisa milih tuh mau jadi Jedi atau Sith pas udah beberapa kali latihan,” tegas Syafiq.

“Iya, ikut latihan saja, yang rutin, nanti bisa gabung bersama Fightsaber Indonesia. Kami kalau latihan itu setiap Senin dan Kamis, dari jam 2 siang sampai 6 sore, tapi biasanya bablas juga sih, hahaha…” tandas Rieke.

Tertarik bergabung?

Who is Apparat?

Semua Yang Perlu Diketahui Tentang Djakarta Warehouse Project 2017

Homeshake Akan Menyambangi Jakarta Pada Januari 2018!

Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Lukisan Yang Dicoret

Photo Gallery: Magnitude Hammersonic 2017

Photo Gallery: Yellow Claw X Moet & Chandon