DJ Snake menjadi salah satu magnet penutup DWP 2016 yang paling meriah dan mendapatkan sambutan hangat dari para pengunjung di hari terakhir, 10 Desember. (Foto oleh Amos Anugrah)

Tidak terasa gelaran festival paling dinanti-nantikan akhir tahun ini, Djakarta Warehouse Project 2016 telah berlalu. Kurang lebih satu minggu lalu dance music festival terbesar di Asia Tenggara yang kerap disapa DWP 2016 ini menghadirkan banyak sekali memori dan keseruan selama dua hari penyelenggaraannya, Jum’at (9/12) dan Sabtu (10/12).

33 DJ mancanegara dan 24 DJ Indonesia sukses menghibur kurang lebih 90.000 pengunjung yang datang ke festival garapan Ismaya Live ini di JIEXPO Kemayoran, Jakarta yang memiliki tiga panggung, Garudha Land Stage, Neon Jungle Stage, dan Cosmic Station Stage, plus Life In Color Kingdom di hari kedua yang menggantikan Neon Jungle.

Selama dua hari penyelenggaraan, banyak sekali keseruan yang dirasakan dan sampai saat ini tentu juga dirindukan, walau baru dalam hitungan minggu berlalu.

Life In Color Kingdom meninggalkan keseruan dan pengalaman yang tak terlupakan. (Foto oleh Amos Anugrah)

Life In Color Kingdom yang bikin berwarna

Bagi sebagian pengunjung DWP 2016, panggung Life In Color Kingdom tentu adalah sebuah panggung yang paling dirindukan. Pasalnya mandi air dan mandi cat yang membuat tubuh kita berwarna-warni ini merupakan pengalaman yang paling berkesan karena ini adalah kali kedua panggung tersebut kembali ke gelaran ini.

“Emang pengen banget ngerasain panggung ini sih. Soalnya 2014 kemarin gue nggak kesampaian gara-gara nggak bawa baju ganti dan asik di panggung utama, hahaha…” tutur Abay, salah satu pengunjung yang paling menantikan adanya Life In Color Kingdom.

Faded jadi lagu paling ditunggu saat Alan Walker tampil. (Foto oleh Amos Anugrah)

Faded-nya Alan Walker

Salah satu talenta muda di dunia dance music, Alan Walker, menjadi salah satu performer yang wajib ditonton sebagian pengunjung DWP 2016. Karena sejak kemunculannya sampai sekarang lagu Faded menjadi hits dan ditunggu-tunggu live-nya di festival ini.

“Dibawain terakhir sih tadi. Gue udah nunggu dibawain dari awal, tapi emang udah feeling juga sih kalau pasti jadi lagu penutup. Dan emang Alan sih menurut gue harus dibawa lagi sih tahun depan, hahaha… Soalnya emang musik yang dibawain enak-enak dan pas dia tampil emang cool banget,” tutur Adam, yang datang ke DWP 2016 hari pertama tampil sporty bersama teman-temannya.

Meski merupakan DJ paling top di dunia, Martin Garrix tetap rendah hati. (Foto oleh Amos Anugrah)

Martin Garrix yang merindukan crowd Indonesia

Kalau dari sisi para performer, nampaknya apa yang dirasakan DJ nomor 1 dunia saat ini, Martin Garrix mewakili para DJ mancanegara lainnya. Ya, Garrix merindukan penonton dan penggemarnya di Indonesia.

I really miss the crowd. The energy is crazy. Saya akan selalu merindukan Indonesia karena energi orang-orang di depan saya benar-benar luar biasa,” kata DJ muda berbakat yang sangat baik ini di belakang panggung.

Panggung paling luar biasa di DWP 2016, the mighty Garudha Land Stage and the awesome crowds. (Foto oleh Amos Anugrah)

Kemegahan Garudha Land

Ya, kira-kira sebagian besar pengunjung memang akan merindukan kemegahan Garudha Land Stage yang memang sangat megah dan tentu menjadi magnet tersendiri bagi mereka yang mengincar nama-nama besar seperti Zedd, DJ Snake, sampai Hardwell.

“Kepala Garudanya sekarang bisa gerak-gerak! Hahaha… keren banget asli dan gue suka banget dengan visualnya. Menurut gue ini DWP terbaik yang pernah gue datengin,” terang Cynthia yang datang ke DWP berdua saja bersama kekasihnya.

LIHAT JUGA: Photo Gallery – Djakarta Warehous Project 2016

Bagaimana dengan Anda? Apa yang paling Anda rindukan dari DWP 2016 kemarin?

Who is Apparat?

Semua Yang Perlu Diketahui Tentang Djakarta Warehouse Project 2017

Homeshake Akan Menyambangi Jakarta Pada Januari 2018!

Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Lukisan Yang Dicoret

Photo Gallery: Magnitude Hammersonic 2017

Photo Gallery: Yellow Claw X Moet & Chandon