Kurang dari seminggu sebelum film Joker tayang perdana di bioskop, Warner Bros Pictures dan DC Comics harus berurusan dengan gelombang kritik baru yang menunjukkan tema kekerasan film dan aksi grafis di dunia di mana penembakan massal terus terjadi di sebuah tingkat yang mengkhawatirkan. Studio dan pembuat film yang terlibat dengan Joker semuanya telah pada catatan untuk menjauhkan film mereka dari kekerasan kehidupan nyata. Bahkan sang sutradara pun ikut berkomentar tentang isu kekerasan yang akan timbul karena filmnya.

"Saya benar-benar menggambarkan kepada Joaquin pada satu titik dalam tiga bulan itu seperti, 'Lihat ini sebagai cara untuk menyelipkan film nyata dan mendidik ke dalam sistem studio dengan cerita asli komik'. Dan Kami ingin untuk memuliakan perilaku ini. Tapi Mari kita membuat film nyata dengan anggaran nyata dan kita akan menyebutnya sebagai Joker'. Itulah yang sebenarnya." Ujar Todd Phillips kepada TheWarp.

Joker telah menerima kritik dari sekelompok orang yang selamat dari penembakan di bioskop Aurora pada tahun 2012, yang terjadi selama pemutaran film The Dark Knight Rises. Ini menyebabkan Warner Bros mengeluarkan pernyataan mengecam kekerasan senjata, yang menyatakan bahwa film tersebut tidak dimaksudkan untuk menginspirasi kekerasan tetapi untuk menginspirasi percakapan tentang masalah ini.