Tahun ini, aktor-penulis-sutradara-produser berbakat James Franco menjadi pujaan setelah akhirnya bisa menampilkan sebuah komedi berkualitas. Hadir dengan film berjudul “The Disaster Artist”, Franco menceritakan kisah dan memainkan peran seorang aktor bernama Tommy Wiseau. Asing dengan namanya? Itu karena Wiseau bukanlah aktor Hollywood kelas atas. Lantas apa yang membuat seseorang bernama Wiseau yang hobi memakai lebih dari satu ikat pinggang ketika berpakaian ini dipuja-puja?

Jawabannya adalah “The Room”.

“The Room” adalah film yang buruk. Naskahnya seperti ditulis oleh anak SD, tata cahayanya tidak lebih baik dari film biru, akting dari para pemainnya pun sangat kaku. Namun, tiga poin di atas atas merupakan sedikit dari banyaknya alasan mengapa “The Room” sangat dicintai sekumpulan orang, terutama yang memiliki skill toleransi sarkasme yang tinggi, dan lantas meraih status sebagai cult film. Jika belum pernah menonton “The Room”, coba tontonlah sendiri. Jangan mencoba ikut-ikutan screening “The Room” jika belum pernah menonton film ini sebelumnya. Kenapa? Lihat video berikut ini.

Dua hal yang mungkin terlintas di benak ketika melihat video di atas adalah; penonton yang terlalu berisik hingga sound dari filmnya sendiri tidak terdengar, dan kenapa para penonton melempar sendok ke layar. Jawabannya adalah, melempar sendok adalah sebuah ritual bagi penonton setia “The Room” ketika sendok muncul di film. Sudah terbayang mengapa menonton “The Room” untuk pertama kalinya akan sangat mengganggu jika dilakukan dalam screening event seperti di atas?

Karena banyaknya penggemar “The Room”, film ini kemudian disebut-sebut sebagai "the best worst movie ever" dan mampu menarik perhatian Franco. Ia lantas mengumpulkan beberapa talenta untuk mengulas “The Room” dalam sebuah film yang diberi judul “The Disaster Artist”. Di antara para pemain yang hadir dalam film ini adalah Seth Rogen, Dave Franco, Alison Brie, Zac Efron, hingga Paul Scheer.

Wiseau, sang aktor “The Room” sendiri memiliki daya tarik yang tidak lumrah namun charming. Dari cara berpakaian, cara berbicara, hingga jati dirinya yang sempat diragukan (Ia pernah mengaku sebagai penduduk asli New Orleans, AS dan nyatanya Wiseau berasal dari Eropa) merupakan gimmick yang menjadikan Wiseau menjadi sebuah sosok yang dibutuhkan di dunia perfilman karena keunikannya. Ketika Wiseau mengaktifkan akun Twitter pribadinya, ia menjadi salah satu hiburan terbaik di internet dengan berbagai cara. Termasuk menyapa Mark Hamill, salah satu pemeran utama Star Wars yang legendaris dengan catchphrase paling populer dari film “The Room”.

Oh, hi, Mark. Put me in the next Star Wars. https://t.co/orYSYpKK7z

— Tommy Wiseau (@TommyWiseau) December 7, 2017

Selain itu, tampaknya, Wiseau adalah sosok yang bijaksana. Ada ‘wise’ dalam ‘Wiseau’, by the way.

Think positive and find another job ! Move on, no excuses or blame for anyone ! Be good ! https://t.co/F9fKbBvBhK

— Tommy Wiseau (@TommyWiseau) December 14, 2017

Be optimistic and see light at the end of tunnel ! https://t.co/ed1Gp4yHcv

— Tommy Wiseau (@TommyWiseau) December 14, 2017

“The Disaster Artist” bisa dibilang sebagai sebuah film positif yang membawa pesan tentang mimpi dan ambisi yang tidak berhenti dikejar oleh Wiseau. Melihat antuasisme serta dari raihan trofi Golden Globes, “The Disaster Artist” juga memiliki potensi tinggi sebagai salah satu film yang berpotensi meraih Oscar tahun ini.