Ketika kamu HangOut dan ingin makanan di daerah Jakarta Selatan, terutama di lingkungan Senopati, Cikajang, Kemang, dan kawasan terdekat lainnya. Meskipun pasti ada alternatif yang lebih murah di luar sana, hampir tidak mungkin untuk menemukan tempat usaha yang memiliki semuanya, suasana yang menyenangkan, makanan yang enak, dan harga yang bersahabat dengan kantong. Sering kali, kamu harus memilih dua dari tiga dan harus memilih satu.

Bubur Cap Tiger, terletak di lantai dua sebuah bangunan sederhana di sepanjang jalur Cikajang yang sibuk dengan pintu masuk yang yang sangat mungil ini, Bubur Cap Tiger telah menarik banyak orang melalui sebuah informasi yaitu omongan dari mulut ke mulut dan sosial media hanya karena mereka telah memenuhi apa yang selalu dianggap mustahil ketika datang ke makan di Jakarta Selatan.

Dengan interior yang penuh warna dan membangkitkan suasana hati yang dirancang oleh Arsitek Rafael Miranti (yang menghitung Honu dan The Slow sebagai klien mereka) dan branding offbeat oleh Michael Killian (yang juga berada di belakang branding Demie Bakmie), visual Bubur Cap Tiger adalah segalanya yang diharapkan dari pendirian pemuda-sentris di Jakarta Selatan. Tetapi dikombinasikan dengan makanan enak Bubur Cap Tiger juga sangat ramah di dompet dan kamu akan menemukan formula bubur yang pasti.

Seperti namanya, Bubur Cap Tiger berspesialisasi dalam bubur. Bubur ayam gaya Cina, tepatnya. Karena itu, benar-benar tidak perlu memikirkan apa yang harus dipesan. Pilih karbohidrat  (bubur atau beras Hainan), kemudian protein (ayam rebus atau panggang) sebelum pindah ke sisi, yang meliputi telur abad, ampela dan sayur asin. Jumlah besar kaldu ayam di bubur kemungkinan besar akan menjamin porsi lain.

Mereka yang mencari lokasi perusahaan di Google Maps akan melihat bahwa tempat tersebut terdaftar sebagai Bubur Cap Tiger oleh Bubur Mangga Besar. Yang terakhir tidak diragukan lagi mengisyaratkan koneksi keluarganya. Memang, makanan di Bubur Cap Tiger didasarkan pada Bubur Mangga Besar yang legendaris di Jalan Mangga Besar. Tetapi pemilik Bubur Cap Tiger, John Darmawan, yang merupakan generasi kedua, sangat ingin menjelaskan bahwa perusahaan ini adalah merk yang sama sekali baru dan bukan cabang atau cabang kedua. Singkatnya, Bubur Cap Tiger adalah keturunan dengan identitasnya sendiri yang berbagi DNA orang tuanya.

Namun demikian, yang paling penting adalah bahwa Bubur Cap Tiger beroperasi hingga dini hari di hari Jumat dan Sabtu. Jelas itu adalah tempat yang ideal untuk menyegarkan diri dengan semangkuk bubur hangat setelah minum sepanjang malam dibandingkan dengan yang biasa, belum lagi makanan cepat saji yang tidak sehat. Secara keseluruhan, Bubur Cap Tiger adalah contoh sempurna untuk menghadirkan hidangan konvensional sederhana dengan twist tanpa harus mengorbankan rasa dan tradisi.

Bubur Cap Tiger
Jl. Cikajang, Petogogan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12170